Good day readers. Selamat menanti berbuka puasa ya.. ;)

Pada postingan kedua ini, mimin mau ngenalin enam orang delegasi untuk kegiatan Idonesia – Malaysia Youth Exchange Program 2016. Oh iya delegasi tahun ada 19 orang ada berbagai provinsi di Indonesia. Tapi enam aja dulu ya, biar makin dekat sama mereka. Kenali lebih dalam, lebih dalam, dan lebih dalam. Tenang aja yang lain juga bakalan dikenalin kok, nunggu giliran aja. Penasaran sama enam orang pertama? Lanjut…

Pertama, kenalin Youth Leader sementara kita.

Nurchalis, atau lebih akrab disapa Chalis merupakan delegasi Indonesia – Malaysia Youth Exchange Program ( IMYEP ) tahun 2016 dari provinsi Aceh. Pria yang hampir menginjak usia 23 ini merupakan kelahiran Tanjong Mesjid pada 3 Juli tahun 1993. Chalis dikenal sebagai cowok humoris dan mudah bergaul. Ia saat ini aktif terlibat sebagai salah satu tenaga pengajar di sebuah institusi swasta bernama Gampong Inggreh Aceh ( GIA ). Ia juga tercatat sebagai kontributor dalam pemberian pendidikan gratis bagi warga Desa Mireuk, tempat berdirinya GIA tersebut.

Disamping mengajar, mahasiswa tingkat akhir di sebuah Universitas Negeri di provinsi Aceh ini juga sibuk mengerjakan skripsinya untuk gelar sarjana di program pendidikan Bahasa Inggris. Pria yang hobi bermain futsal ini memiliki segudang prestasi semenjak di bangku SD. Dia merupakan pemenang English Speech Competition dan dua kali memenangkan English Essay Competition di tingkat Universitas. Chalis juga beberapa kali memenangkan penghargaan di bidang olahraga seperti futsal. Pria berzodiak Cancer ini memiliki motto hidup “ when you write your life story, make sure you are the one who holds the pen “

Gadis Minang yang satu ini bernama Shinta Novita, akrab dipanggil Tata. Gadis kelahiran  Ranah Minang 22 April 1993 ini merupakan tamatan Universitas Andalas jurusan Sastra Inggris.Tata yang menyenangi anak-anak ini ikut melibatkan diri dalam kegiatan sosial di Sekolah Luar Biasa. Dimana dia terjun langsung memberikan pelatihan keterampilan dasar dan kesenian tradisional kepada adik-adik istimewa tersebut. Tata juga memberikan perhatian lebih dalam pendidikan informal untuk teman-teman di panti asuhan.

Dengan background pendidikan Sastra Inggris, dia memberikan private bahasa Inggris secara berkala dan sekarang ini dia juga sedang dalam proses pengadaan pustaka mini dan rumah pintar  untuk teman-teman panti asuhan dengan mengajak teman-teman dan pihak lain . Gadis minang ini juga aktif sebagai duta wisata Sumatera Barat dan aktif dalam kegiatan Putera Puteri Kampus Sumatera Barat. Motto hidupnya adalah “Hiduplah untuk bermanfaat bagi orang lain”

Fredy Estofany, biasa dipanggil Fredy. Delegasi IMYEP 2016 ini menetap di sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan. Ia lahir pada tanggal 18 Februari 1994. Saat ini, ia mengabdikan diri sebagai seorang tentor kimia di salah satu bimbingan belajar dan sedang merintis usaha bubuk kopi tradisional. Pemuda kelahiran Kota Pagaralam ini terlibat dalam kegiatan pendidikan bagi anak-anak dengan mendirikan Komunitas Besemah Mengedukasi.

Selain itu, Fredy merupakan salah satu pemenang National Essay Competition dengan judul essay “Komunitas Bahasa Inggris Berbasis Lingkungan 2015 dan peserta International Youth Forum on Climate Change and Sustainable Development 2016. Motto hidupnya yaitu “Always look for a new gift and give it away”

Disa Natasia Wahyuni Putri. Biasa dipanggil Disa. Lahir di Sempan, 25 Mei 1993. Saat ini dia bekerja sebagai guru di Bangka. Tahun 2015 lalu telah menyelesaikan studi di Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta. Saat kuliah, dia merupakan anggota Unit Kesenian Mahasiswa sub unit seni suara, anggota Club Marine Corservation Acropora UNJ, dan pernah belajar menari di Klub Tari Fisika. Semasa kuliah pernah mendapatkan berbagai beasiswa diantaranya Beasiswa PT Timah tbk, beasiswa KSE, dan beasiswa BNI. 

Disa Natasia pernah mewakili jurusan dalam pemilihan mawapres tingkat Fakultas. Dia juga pernah meraih berbagai prestasi diantaranya dalam bidang akademik Disa pernah menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional Kebumian, peserta lomba Cerdas Cermat Kementrian Pertambangan dan energi, pemenang lomba penulisan cerpen dan lain-lain. Dalam bidang non akademik Disa pernah meraih juara dalam MTQ cabang syarhil Qur’an, pemenang lomba vocal grup tingkat Provinsi, dan lain-lain.  Motto hidup yang selalu dipegangnya adalah “Berusahalah, maka Allah akan mencukupkan”. 

Pemuda yang akrab disapa Odit ini merupakan lulusan dari program studi Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia. Lahir 24 tahun silam, tepatnya pada 16 Mei 1992, Odit cukup aktif dalam beberapa kegiatan kepemudaan semasa mengenyam pendidikan di bangku kuliah, di antaranya Sobat Bumi Indonesia, Koalisi Pemuda Hijau Indonesia, Gerakan Mari Berbagi, WWF Indonesia dan Asean Youth Organization.

Selain itu, beberapa prestasi penting juga sempat ditorehkannya di mana Ia merupakan salah satu dari sekian penerima beasiswa Pertamina Foundation, beasiswa Karya Salemba Empat, dan beasiswa Supersemar. Saat ini, pemuda yang bercita-cita sebagai analis kebijakan public ini sedang menjalani aktivitas di Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia sebagai Participation Analyst. Motto hidupnya adalah Kebanggaan yang terbesar bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh.

Ina Marwantina atau biasa dipanggil Ina, kelahiran Kabupaten Majalengka Jawa Barat, alumni jurusan Manajemen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto tahun 2013 dan menjadi salah satu lulusan berprestasi Fakultas Ekonomi(FE) Unsoed. Semasa kuliah, Ina aktif mengikuti beberapa organisasi, salah satunya pernah menjabat sebagai Vice Chief 1 Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen FE Unsoed tahun 2012. Selain berkecimpung di dunia organisasi, Ina juga beberapa kali terpilih mewakili Unsoed dalam lomba debat marketing tingkat nasional seperti Indonesia Marketing Competition (2011), Perbanas Marketing Debate Competition (2011),dan menjadi Semifinalist Java Bussines Competition (2012). Dari keaktifannya berorganisasi, Ina terpilih menjadi salah satu penerima Djarum Beasiswa Plus dari Djarum Foundation pada tahun 2011–2012.

Setelah lulus, Ina bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar sebagai pengajar muda selama satu tahun yang di tempatkan di desa Margomulyo Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung. Saat ini Ina bekerja sebagai Communication and Partnership Ofiicer di sebuah organisasi yang berlokasi di Jakarta.

Sekian perkenalan enam delegasi IMYEP 2016. Pantengin terus blog kita ya. See you..


0 komentar:

Posting Komentar