Hi readers! Apa kabar? Mimin doakan semoga senja di akhir pekan ini istimewa. Tentunya semakin istimewa karena mimin mau share profil delegasi IMYEP 2016 lainnya. Yuk, kenal mereka lebih dekat.


Pertama, perkenalkan salah satu putra dari tanah Mandar ini yang memiliki sejuta bakat dan prestasi bernama M.Albasyar AH. Putra Mandar satu ini biasa di panggil Al asal bukan Al Ghazali anaknya om Dhani ya. Biasa juga di panggil basyar, atau Assar. Menurut saya pribadi sih di panggil Al saja, selain keren hemat huruf juga. Al adalah seorang yg sangat gesit dia dilahirkan dari keluarga yang sederhana tapi penuh dengan kehangatan, dirinya lahir di kabupaten Majene 5 januari 1993 dia merupakan anak kedua dari 5 bersaudara, dengan sejuta kemampuan dalam dunia seni ternyata beliau ini merupakan Alumni UNM Makassar prodi pendidikan sendratasik tahun 2015.

Selama mengenyam dunia pendidikan dibangku perkuliahan, dengan semangatnya dan dengan kehausannya akan prestasi, beliau ini pernah mengukir beberapa prestasi yg tentu saja bukan hanya membuat keluarganya bangga tapi orang-orang bahkan seluruh kampus UNM pun bangga akan hal tersebut, prestasi tersebut dia raih dalam lomba paduan suara dia berhasil mendapatkan medali perak di Bali international choir festival 2012, medali emas asia pacific choir games 2013, dan medali emas vietnam international choir competition 2015, sungguh sangat membanggakan. Dengan berbekal pendidikan seni dan semangat mudanya untuk membuat tanah kelahirannya maju dia rela menjadi seorang Guru sukarela didaerah pedalaman mamuju yang kehidupan disana itu tanpa listrik dan tanpa jaringan, coba deh dibayangkan darah muda mana yang rela bekerja ditempat seperti itu? Saya rasa tidak ada yang mau selain Putra Mandar yang satu ini.

Al ini tentunya suka main musik baik traditional maupun modern. Dan salah satu yang paling saya suka dari sosok yang inovatif ini adalah mottonya yaitu “usaha dan doa adalah kunci keberhasilan”


I Gede Candra Kardana Noprasetyo adalah pemuda Bali yang kini berprofesi sebagai Dokter Keluarga. Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan adalah fokus utamanya dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah penyuluhan kesehatan kepada kelompok masyarakat berisiko dan melakukan intervensi yang tepat. Dedikasinya untuk masyarakat luas sudah terlihat sejak masa kuliah. Diawali dengan terpilih sebagai staf Pengabdian Masyarakat di BEM FK Unud, Candra memimpin beberapa proyek sosial di Bali, setahun kemudian Candra dipercaya memimpin Departemen Pengabdian Masyarakat dan Pengurus Nasional Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia.
Menjadi aktivis bukan lantas mengabaikan aspek akademisnya, performa perkuliahan selalu dijaga hingga meraih predikat Cumlaude dan 3 besar Mahasiswa dengan Indeks Prestasi tertinggi fase Dokter Muda di Universitas Udayana Bali. Kegemaran Candra menulis artikel dan karya tulis ilmiah membawanya menjuarai beberapa kompetisi hingga ke tingkat nasional, bahkan sempat berangkat Jepang selama 1 bulan untuk menjalani HPEQ Youth Exchange Program di Kobe Women’s University.

Selain, mendalami mengenai Animal Research, Candra juga menampilkan beragam tarian Bali sekaligus mempromosikan kebudayaan Bali di Jepang hingga mendapat apresiasi dari warga setempat.

Kecintaan terhadap budaya Bali membawanya terpilih sebagai Finalis Bagus Bali (Duta Pariwisata) dan Duta Endek Kota Denpasar. Dengan segala bekal dan keterampilan yand dimiliki, Candra siap untuk mewakili Bali dan Indonesia dalam program Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program 2016. Dengan program prestisius ini, ia berharap dapat mempererat  hubungan kedua Negara melalui misi kebudayaan dengan menampilkan kesenian dan kebudayaan Indonesia

Fathur Rohim atau yang biasa disapa fathur atau rohim merupakan pemuda delegasi Kepulauan Riau untuk Indonesia-Malaysia Exchange Program 2016. Mahasiswa bidang studi sastra jurusan sastra inggris, Universitas Terbuka ini merupakan putra daerah yang lahir di Batam pada tanggal 03 Juni 1993. Pemuda ini pernah terpilih sebagai peserta Sail Tomini 2015 menggunakan KRI Arung Samudra bersama prajurit TNI AL dengan 14 pemuda lainnya dari seluruh Indonesia yang diadakan oleh Kemenko maritime dan kelautan. Saat ini ia sedang aktif sebagai relawan Kelas Inspirasi Batam, sebuah komunitas yang berfokus pada dunia pendidikan khususnya pendidikan Sekolah Dasar. Bagi pria ini, motto hidupnya adalah “what doesn’t kill you makes you stronger”

Yudith Sofia Marsyom atau lebih akrab dipanggil Sofia lahir di Abepura pada tanggal 17 Agustus 1991. Delegasi untuk Indonesia – Malaysia Youth Exchange Program ( IMYEP ) 2016 asal Papua Barat ini saat ini bekerja sebagai staf honorer administrasi SETDA Kabupaten Manokwari. Ia juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial dengan mengikuti Jumat Bersih yang sering diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Manokwari. Sofya tercatat pernah mengikuti perlombaan Paduan Suara dan berhasil mendapatkan juara1 pada lomba Paduan Suara antar Sekolah, Perguruan Tinggi dan Umum di Kabupaten Manokwari pada tahun 2013. Bagi dara yang satu ini, motto hidupnya adalah “Do the best as long as I can”

Lahir 26 Tahun yang lalu, tepatnya 13 Juni 1989. Tom Alfa Samuel Reumi atau biasa disapa dengan sebutan Tom, merupakan perwakilan Papua untuk Indonesia Malaysia Youth Exchange Program 2016. Saat ini dia bekerja sebagai Tenaga Pengajar atau Dosen di Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih. Dia juga merupakan Lulusan Terbaik Universitas Cenderwasih pada tahun 2010 dengan IPK 3,94 dan telah menyelesaikan gelar Master Hukum atau S2 di usia 22 Tahun. Selain menjadi dosen, pria yang awalnya bercita-cita menjadi Dokter ini juga kerap kali mendedikasikan ilmunya di Bidang Bahasa Inggris untuk menjadi pengajar sukarela anak usia sekolah maupun anak jalanan di sebuah organisasi non-profit di jayapura dan terlibat dalam Kelas Inspirasi Jayapura, Indonesia Mengajar. 

Bukan tanpa alasan, menurut beliau Pendidikan adalah Hak Semua Warga Negara. Warga Negara adalah Subjek yang dilindungi oleh Konsitusi yang notabene telah mengamanatkan Pendidikan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu, pria yang hobby Menyanyi dan fans berat AgnesMo ini selalu menanamkan prinsip atau motto hidupnya yakni Segala sesuatu ada Waktu dan Masanya, tetaplah terus Bekerja dan Berdoa.

Bernama lengkap Siti Vitriasari asal kota Kendari adalah salah satu delegasi Sulawesi Tenggara untuk Indonesia Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) tahun 2016. Gadis manis kelahiran 3 Februari 1993 ini sangat menyukai dunia seni. Ini terbukti dengan bisnis yang ia jalani 3 tahun terakhir I ni sebagai Henna Artist di daerahnya dan tergabung di komunitas Painter Kendari.

Ia juga telah meraih beberapa prestasi, dimulai dari ia duduk di kursi Sekolah Menengah Atas dengan menjadi juara 3 desain blog dan juara 2 desain Friendster di tingkat kota. Selain itu ia juga sangat mencintai dunia marching band, berhasil menjadi mayoret terbaik di kejuaraan marchingband tingkat Sulawesi, meraih juara 2 umum pada color guard contest di langgam bali Indonesia, menjadi teamofficial unit DC UHO di GrandPrix Marching Band Indonesia 2015. Ia juga beberapa kali mengikuti ajang pemilihan putri berbakatseperti putri Indonesia, miss hijab, dan puteri muslimah Indonesia. Sempat terlibat di beberapa kegiatan sosial seperti menjadi tenaga pengajar komunitas anak jalanan, memberikan pengajaran secara gratis kepada anak didaerah kumuh, membantu ibundanya dengan terlibat di organisasi pusat informasi konseling remaja, membantu meretas buta huruf pada ibu-ibu rumah tangga, serta memberikan keterampilan usaha kepada remaja dan ibu-ibu sehingga dapat menjadi remaja dan ibu produktif dalam berwirausaha.

Gadis yang akrab disapa Vhie ini kesehariannya menjadi presenter di salah satu stasiun televisi local sambi melanjutkan studinya di Keguruan Bahasa Program Pasca Sarjana di Universitas Halu Oleo. Percaya dengan skenario –Nya, berusaha melakukan yang terbaik dengan ikhlasdan menghargai segala proses yang dijalani akan membuat hidup kita lebih bermakna. Serta bertemanlah dengan orang-orang yang baik, insya Allah kebaikan dan energi positif juga akan mengalir didiri kira. Hal inilah yang menjadi moto hidup yang ia pegang selama ini: “Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu beraroma wangi, sedangkan berteman dengan seorang pandai besi bisa jadi membuat bajumu terbakar dan membuatmu beraroma tidak sedap”.

Yunny Irmawani Wahab atau yang akrab disapa Uny, adalah seorang gadis asal Halmahera Tengah, Maluku Utara yang lahir di Biak, Papua pada tanggal 26 Juni 1991. Merupakan anak kedua dari pasangan Ikram Wahab dan Nurhayati Nurali. Lulusan program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris di STKIP Kie Raha Ternate ini kini aktif sebagai Ketua Umum ikatan Alumni Program Studi Pend. Bahasa dan Sastra Inggris STKIP Kie Raha Ternate periode 2014-2019, dan juga menjabat sebagai Bendahara di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Halmahera Tengah. Tergabung dalam berbagai organisasi seperti HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) d.JAMAN (dJaringan Mahasiswa Nuku) Maluku Utara, dan Teater Anak Bangsa, cewek tomboy ini pernah terlibat dalam berbagai kegiatan Sosial, salah satunya adalah keterlibatannya sebagai Sekretaris Panitia dalam English Competition of North Maluku, serta partisipasinya dalam Sosialisasi Bantuan Hukum bagi Masyarakat Adat di Kabupaten Halmahera Tengah.

Prestasi yang pernah diraih olehnya, yaitu pernah menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Kabupaten Biak Numfor pada tahun 2008, dan pernah meraih juara 1 Pementasan Teater pada perayaan Sumpah Pemuda di Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Motto hidup cewek penggila fotografi ini: “Berfokuslah pada masa depanmu dan sasaran yang ingin kamu raih. Hanya dengan begitu kamu bisa meraih hal yang benar-benar kamu inginkan dalam hidup!”

Sekian perkenalan delegasi IMYEP 2016. Semoga menginspirasi sore ini. See you, readers!

0 komentar:

Posting Komentar