Pertama, perkenalkan salah satu putra
dari tanah Mandar ini yang memiliki sejuta bakat dan prestasi bernama
M.Albasyar AH. Putra Mandar satu ini biasa di panggil Al asal bukan Al Ghazali anaknya
om Dhani ya. Biasa juga di panggil basyar, atau Assar. Menurut saya pribadi sih
di panggil Al saja, selain keren hemat huruf juga. Al adalah seorang yg sangat
gesit dia dilahirkan dari keluarga yang sederhana tapi penuh dengan kehangatan,
dirinya lahir di kabupaten Majene 5 januari 1993 dia merupakan anak kedua dari
5 bersaudara, dengan sejuta kemampuan dalam dunia seni ternyata beliau ini
merupakan Alumni UNM Makassar prodi pendidikan sendratasik tahun 2015.
Selama mengenyam dunia pendidikan
dibangku perkuliahan, dengan semangatnya dan dengan kehausannya
akan prestasi, beliau ini pernah mengukir beberapa prestasi yg tentu saja bukan
hanya membuat keluarganya bangga tapi orang-orang bahkan seluruh kampus UNM pun
bangga akan hal tersebut, prestasi tersebut dia raih dalam lomba paduan suara
dia berhasil mendapatkan medali perak di Bali international choir festival
2012, medali emas asia pacific choir games 2013, dan medali emas vietnam
international choir competition 2015, sungguh sangat membanggakan. Dengan berbekal
pendidikan seni dan semangat mudanya untuk membuat tanah kelahirannya maju dia
rela menjadi seorang Guru sukarela didaerah pedalaman mamuju yang kehidupan
disana itu tanpa listrik dan tanpa jaringan, coba deh dibayangkan darah muda
mana yang rela bekerja ditempat seperti itu? Saya rasa tidak ada yang mau
selain Putra Mandar yang satu ini.
Al ini tentunya suka main musik baik traditional maupun modern. Dan salah satu yang paling saya suka dari sosok yang inovatif ini adalah mottonya yaitu “usaha dan doa adalah kunci keberhasilan”
I Gede Candra Kardana Noprasetyo adalah
pemuda Bali yang kini berprofesi sebagai Dokter Keluarga. Pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan adalah fokus utamanya dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah penyuluhan kesehatan kepada kelompok
masyarakat berisiko dan melakukan intervensi yang tepat. Dedikasinya untuk
masyarakat luas sudah terlihat sejak masa kuliah. Diawali dengan terpilih
sebagai staf Pengabdian Masyarakat di BEM FK Unud, Candra memimpin beberapa
proyek sosial di Bali, setahun kemudian Candra dipercaya memimpin Departemen
Pengabdian Masyarakat dan Pengurus Nasional Ikatan Mahasiswa Kedokteran
Indonesia.
Menjadi aktivis bukan lantas mengabaikan
aspek akademisnya, performa perkuliahan selalu dijaga hingga meraih predikat
Cumlaude dan 3 besar Mahasiswa dengan Indeks Prestasi tertinggi fase Dokter
Muda di Universitas Udayana Bali. Kegemaran Candra menulis artikel dan karya
tulis ilmiah membawanya menjuarai beberapa kompetisi hingga ke tingkat
nasional, bahkan sempat berangkat Jepang selama 1 bulan untuk menjalani HPEQ
Youth Exchange Program di Kobe Women’s University.
Selain, mendalami mengenai Animal
Research, Candra juga menampilkan beragam tarian Bali sekaligus mempromosikan
kebudayaan Bali di Jepang hingga mendapat apresiasi dari warga setempat.
Kecintaan terhadap budaya Bali
membawanya terpilih sebagai Finalis Bagus Bali (Duta Pariwisata) dan Duta Endek
Kota Denpasar. Dengan segala bekal dan keterampilan yand dimiliki, Candra siap untuk
mewakili Bali dan Indonesia dalam program Indonesia-Malaysia Youth Exchange
Program 2016. Dengan program prestisius ini, ia berharap dapat mempererat hubungan kedua Negara melalui misi kebudayaan
dengan menampilkan kesenian dan kebudayaan Indonesia
Fathur Rohim atau yang biasa disapa
fathur atau rohim merupakan pemuda delegasi Kepulauan Riau untuk
Indonesia-Malaysia Exchange Program 2016. Mahasiswa bidang studi sastra jurusan
sastra inggris, Universitas Terbuka ini merupakan putra daerah yang lahir di
Batam pada tanggal 03 Juni 1993. Pemuda ini pernah terpilih sebagai peserta
Sail Tomini 2015 menggunakan KRI Arung Samudra bersama prajurit TNI AL dengan
14 pemuda lainnya dari seluruh Indonesia yang diadakan oleh Kemenko maritime
dan kelautan. Saat ini ia sedang aktif sebagai relawan Kelas Inspirasi Batam,
sebuah komunitas yang berfokus pada dunia pendidikan khususnya pendidikan
Sekolah Dasar. Bagi pria ini, motto hidupnya adalah “what doesn’t kill you
makes you stronger”
Yudith Sofia Marsyom atau lebih akrab
dipanggil Sofia lahir di Abepura pada tanggal 17 Agustus 1991. Delegasi untuk
Indonesia – Malaysia Youth Exchange Program ( IMYEP ) 2016 asal Papua Barat ini
saat ini bekerja sebagai staf honorer administrasi SETDA Kabupaten Manokwari.
Ia juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial dengan mengikuti Jumat Bersih yang
sering diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Manokwari. Sofya tercatat pernah
mengikuti perlombaan Paduan Suara dan berhasil mendapatkan juara1 pada lomba
Paduan Suara antar Sekolah, Perguruan Tinggi dan Umum di Kabupaten Manokwari
pada tahun 2013. Bagi dara yang satu ini, motto hidupnya adalah “Do the best as
long as I can”
Lahir 26 Tahun yang lalu, tepatnya 13
Juni 1989. Tom Alfa Samuel Reumi atau biasa disapa dengan sebutan Tom,
merupakan perwakilan Papua untuk Indonesia Malaysia Youth Exchange Program 2016.
Saat ini dia bekerja sebagai Tenaga Pengajar atau Dosen di Fakultas Hukum
Universitas Cenderawasih. Dia juga merupakan Lulusan Terbaik Universitas
Cenderwasih pada tahun 2010 dengan IPK 3,94 dan telah menyelesaikan gelar
Master Hukum atau S2 di usia 22 Tahun. Selain menjadi dosen, pria yang awalnya
bercita-cita menjadi Dokter ini juga kerap kali mendedikasikan ilmunya di
Bidang Bahasa Inggris untuk menjadi pengajar sukarela anak usia sekolah maupun
anak jalanan di sebuah organisasi non-profit di jayapura dan terlibat dalam
Kelas Inspirasi Jayapura, Indonesia Mengajar.
Bukan tanpa alasan, menurut beliau Pendidikan adalah Hak Semua Warga Negara. Warga Negara adalah Subjek yang dilindungi oleh Konsitusi yang notabene telah mengamanatkan Pendidikan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu, pria yang hobby Menyanyi dan fans berat AgnesMo ini selalu menanamkan prinsip atau motto hidupnya yakni Segala sesuatu ada Waktu dan Masanya, tetaplah terus Bekerja dan Berdoa.
Bukan tanpa alasan, menurut beliau Pendidikan adalah Hak Semua Warga Negara. Warga Negara adalah Subjek yang dilindungi oleh Konsitusi yang notabene telah mengamanatkan Pendidikan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Oleh karena itu, pria yang hobby Menyanyi dan fans berat AgnesMo ini selalu menanamkan prinsip atau motto hidupnya yakni Segala sesuatu ada Waktu dan Masanya, tetaplah terus Bekerja dan Berdoa.
Bernama lengkap Siti Vitriasari asal
kota Kendari adalah salah satu delegasi Sulawesi Tenggara untuk Indonesia
Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) tahun 2016. Gadis manis kelahiran 3
Februari 1993 ini sangat menyukai dunia seni. Ini terbukti dengan bisnis yang
ia jalani 3 tahun terakhir I ni sebagai Henna Artist di daerahnya dan tergabung
di komunitas Painter Kendari.
Ia juga telah meraih beberapa prestasi,
dimulai dari ia duduk di kursi Sekolah Menengah Atas dengan menjadi juara 3
desain blog dan juara 2 desain Friendster di tingkat kota. Selain itu ia juga
sangat mencintai dunia marching band, berhasil menjadi mayoret terbaik di
kejuaraan marchingband tingkat Sulawesi, meraih juara 2 umum pada color guard
contest di langgam bali Indonesia, menjadi teamofficial unit DC UHO di
GrandPrix Marching Band Indonesia 2015. Ia juga beberapa kali mengikuti ajang pemilihan
putri berbakatseperti putri Indonesia, miss hijab, dan puteri muslimah
Indonesia. Sempat terlibat di beberapa kegiatan sosial seperti menjadi tenaga
pengajar komunitas anak jalanan, memberikan pengajaran secara gratis kepada
anak didaerah kumuh, membantu ibundanya dengan terlibat di organisasi pusat
informasi konseling remaja, membantu meretas buta huruf pada ibu-ibu rumah
tangga, serta memberikan keterampilan usaha kepada remaja dan ibu-ibu sehingga
dapat menjadi remaja dan ibu produktif dalam berwirausaha.
Gadis yang akrab disapa Vhie ini
kesehariannya menjadi presenter di salah satu stasiun televisi local sambi
melanjutkan studinya di Keguruan Bahasa Program Pasca Sarjana di Universitas
Halu Oleo. Percaya dengan skenario –Nya, berusaha melakukan yang terbaik dengan
ikhlasdan menghargai segala proses yang dijalani akan membuat hidup kita lebih
bermakna. Serta bertemanlah dengan orang-orang yang baik, insya Allah kebaikan
dan energi positif juga akan mengalir didiri kira. Hal inilah yang menjadi moto
hidup yang ia pegang selama ini: “Berteman dengan penjual minyak wangi akan
membuatmu beraroma wangi, sedangkan berteman dengan seorang pandai besi bisa
jadi membuat bajumu terbakar dan membuatmu beraroma tidak sedap”.
Yunny Irmawani Wahab atau yang akrab
disapa Uny, adalah seorang gadis asal Halmahera Tengah, Maluku Utara yang lahir
di Biak, Papua pada tanggal 26 Juni 1991. Merupakan anak kedua
dari pasangan Ikram Wahab dan Nurhayati Nurali. Lulusan program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Inggris di STKIP Kie Raha Ternate ini kini aktif sebagai
Ketua Umum ikatan Alumni Program Studi Pend. Bahasa dan Sastra Inggris STKIP
Kie Raha Ternate periode 2014-2019,
dan juga menjabat sebagai Bendahara di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
Kabupaten Halmahera Tengah. Tergabung dalam berbagai organisasi seperti HMI
(Himpunan Mahasiswa Islam) d.JAMAN (dJaringan Mahasiswa Nuku) Maluku Utara, dan
Teater Anak Bangsa, cewek tomboy ini pernah terlibat dalam berbagai kegiatan
Sosial, salah satunya adalah keterlibatannya sebagai Sekretaris Panitia dalam
English Competition of North Maluku, serta partisipasinya dalam Sosialisasi
Bantuan Hukum bagi Masyarakat Adat di Kabupaten Halmahera Tengah.
Prestasi yang pernah diraih olehnya,
yaitu pernah menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)
Kabupaten Biak Numfor pada tahun 2008, dan pernah meraih juara 1 Pementasan
Teater pada perayaan Sumpah Pemuda di Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Motto
hidup cewek penggila fotografi ini: “Berfokuslah pada masa depanmu dan sasaran yang
ingin kamu raih. Hanya dengan begitu kamu bisa meraih hal yang benar-benar kamu
inginkan dalam hidup!”
Sekian perkenalan delegasi IMYEP 2016. Semoga
menginspirasi sore ini. See you, readers!
0 komentar:
Posting Komentar