Halo readers....
Mari berkeliling Indonesia dan menikmati keindahan objek wisata yang ada di negeri zamrud khatulistiwa ini.
Indonesia tidak hanya kaya akan keindahan alam dan keberagaman budaya akan tetapi juga kaya akan landmark bersejarah atau tempat peninggalan sejarah yang tak kalah indahnya sehingga cocok juga menjadi destinasi wisata. Sambil berwisata sambil belajar sejarah.
Berikut readers akan diajak menengok kekayaan peninggalan sejarah di pulau Sumatera khususnya di Aceh dan Sumatera Barat. Yuk mari simak bersama....
Mesjid Raya Baiturrahman, Ikon Provinsi Aceh
Gambar: Mesjid Baiturrahman, Aceh
Jika anda berkunjung ke Aceh, tak lengkap rasanya jika
tidak mengunjungi Mesjid Raya Baiturrahman. Mesjid Raya ini terletak di pusat
ibukota Provinsi Aceh sendiri, yakni Banda Aceh. Mesjid kebanggaan rakyat Aceh
ini merupakan bangunan yang memiliki nilai arsitektur yang tinggi dan memiliki
nilai sejarah yang sangat identik dengan Islam. Landmark provinsi Aceh ini
merupakan salah satu mesjid terindah di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Mesjid Raya Baiturrahman dalam sejarahnya pertama kali
dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Namun pada masa
peperangan dengan Belanda, Mesjid Raya dibakar habis oleh koloni Belanda.
Kemudian pada tahun 1877, Belanda membangun kembali Mesjid Raya dalam rangka
meredam kemarahan rakyat Aceh. Dalam perjalanannya, Mesjid Raya Baiturrahman
telah mengalami beberapa kali renovasi. Bahkan saat ini, pemerintah Provinsi
Aceh tengah mengupayakan perluasan dan perbaikan Mesjid kebanggaan warga Aceh
ini. Rencananya renovasi akan selesai pada pertengahan tahun 2017 mendatang.
Salah satu momen yang sangat mengagumkan dari Mesjid
Raya Baiturrahman ini adalah saat Tsunami terjadi, dimana seluruh kota Banda
Aceh hancur lebur, Mesjid ini seperti tak tersentuh dan menjadi tempat
berlindung bagi ratusan rakyat Aceh saat itu.
Hingga saat ini, Mesjid Raya Baiturrahman masih
menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi warga Aceh. Banyak pengajian dan kegiatan
religi lainnya dilaksanakan di tempat ini setiap harinya. Jadi jika anda
berkunjung ke Aceh, luangkanlah waktu anda sejenak untuk mengunjungi salah satu
ikon Provinsi Aceh ini. Bisa dipastikan akan dibuat berdecak kagum dengan
keindahannya.
Redaksi : Nurchalis
Istano
Basa Pagaruyuang, Sumatera Barat
Gambar: Istano Basa Pagaruyuang
Istano Basa Pagaruyuang merupakan bangunan bernilai budaya tinggi yang
mencerminkan budaya masyarakat Minangkabau. Istano Basa Pagaruyuang
terletak di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Dengan latar
Gunung Bungsu nan hijau, istana ini berdiri dengan megahnya. Bangunan ini dilengkapi dengan surau, tabuah dan rangkiang. Bangunan yang terdiri dari 11 gonjong,
72 tonggak dan 3 lantai ini menyimpan sisa benda dan bukti sejarah kebesaran
dari masa lalu.
Istano Basa Pagaruyung sekarang
merupakan duplikat dari istano yang dibakar oleh Belanda tahun 1804. Istano
Basa Pagaruyung dibangun kembali pada tanggal 27 Desember 1976 ini dulunya adalah
tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan
Minangkabau pada masanya. Dimasa Kerajaan Minangkabau Istano Basa Pagaruyung
memainkan peran ganda, sebagai rumah tempat tinggal keluarga kerajaan dan
sebagai Pusat Pemerintahan. Kerajaan Minangkabau dipimpin oleh Adityawarman
yang dikenal “Rajo Alam“ atau “Raja Diraja Kerajaan Minangkabau“.
Istano Basa Pagaruyung dihiasi
beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan
warna ukiran mempunyai falsafah sejarah dan budaya Minangkabau.
Sesuai dengan falsafah hidup masyarakat minangkabau yaitu “Alam Takambang Jadi
Guru”. Alam banyak menginspirasi kehidupan masyarakat Minangkabau, sehingga arsitektur dari istano basa ini sendiri pun dipengaruhi oleh
alam. Setiap bagian yang ada di Istano basa Pagruyuang mencerminkan aspek
kehidupan masyarakat Minangkabau.
Istano Basa Pagaruyuang, bangunan bernilai budaya tinggi
yang mencerminkan budayadan sejarah masyarakat
Minangkabau membuat bangunan ini menjadi landmark Provinsi Sumatera Barat.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.