Libur Lebaran ala Odit: Berkereta

Hai readers! Kali ini kita akan berbagi cerita tentang kegiatan positif temen-temen IMYEP dalam mengisi libur lebaran nih. Penasarankan? Yuk kita intip kegiatan liburan yang dilakukan oleh Odit, salah satu member IMYEP 2016 asal DKI Jakarta.
Liburan kali ini bagi Odit memang cukup berbeda nih readers karena untuk pertama kalinya, sejak 10 tahun terakhir, dia baru menyapa kembali kampong halamannya di Jawa Tengah. Namun, kita tidak akan membahas mendalam mengenai kampong halamannya loh, kita akan mengulas habis pengalamannya bersama (new) kereta api. Loh ko (new) kereta api? 

Gambar: (new) Kereta Api

Yap, bukan menjadi hal yang asing kalau banyak banget perubahan yang udah dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) beberapa tahun terakhir,baik sarana maupun prasarana. Seperti yang dialami Odit nih, meskipun bisa dikatakan sering menaiki kereta api, namun perubahan yang sangat siginifikan dirasakan oleh pria yang berzodiak Taurus ini. Beberapa  perubahan yang dirasakan ialah terkait perbaikan lingkungan di hamper setiap stasiun.Odit sangat terkagum-kagum melihat beberapa stasiun yang dilewatinya, sebut saja salah satunya stasiun Kiara condong yang terletak di Bandung. Tidak dapat disangkal bahwa pemandangannya sangat asri dilengkapi dengan berbagai tanaman hias dan sarana kebersihan.Jelas ini merupakan sebuah revolusi dalam pengelolaan kawasan di lingkungan PT KAI yang pada awalnya lekat dengan kesan kumuh dan jorok.Kemudian yang tidak kalah mengaggumkan adalah telah tersedianya jaringan Wifi dan musik di dalam kereta.Musiknya pun up-to-date banget loh, mulai dari lagu-lagu yang dibawakan oleh Tulus hingga Dawin.Bayangkan readers betapa betahnya setiap penumpang yang ada di dalamkereta?

Naaaah ..tentunya masih banyak lagi loh ‘kejutan’ yang bias kamu rasain bersama (new) kereta api, dan tentunya gak kalah deh dengan transportasi di luar negeri.



Lebaran ala Disa Natasia

Gambar: Disa dan teman teman SMA nya

Lebaran memang menjadi moment yang sangat istimewa bagi siapa saja, termasuk bagi Disa Natasia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lebaran kali ini diisi dengan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Lebaran tahun ini sedikit menyedihkan, karena pada pagi hari dilebaran pertama Disa mengalami sakit sehingga ia tidak bisa menunaikan sholat Ied. Untungnya, pada hari berikutnya kesehatannya sudah membaik sehingga ia bersilaturahmi bersama teman dan keluarga.
Ada yang spesial pada lebaran tahun ini, pada lebaran hari ke tiga Disa dan teman-teman SMA mengunjungi asrama Kelas Unggulan SMA 1 Pemali yang dulu menjadi asrama mereka saat SMA. Segala kenanganan sekaan  tergambar jelas ditempat tersebut. Bernostalgia, melompat dan tertawa bersama seperti tak termakan oleh usia. Masa SMA memang selalu menyenangkan. Asrama Kelas Unggulan SMA 1 Pemali memang selalu dihati mereka, dihati Disa Natasia khususnya. Bagi Disa, lebaran kali ini memang sangat berkesan, namun sedikit mengesalkan juga, karena lebaran membuatnya lebar-an.




Lebaran ala Chalis

Seperti lebaran – lebaran sebelumnya, YL kita , Chalis menghabiskan waktu lebarannya di kampung halamannya yang berjarak dua jam perjalanan dari Banda Aceh, tempat ia berkuliah. Lebaran 2016 kali ini dihabiskan dengan berkumpul dengan keluarga . Namun kali ini, Chalis memutuskan untuk tidak mudik ke tempat saudara jauh mengingat waktu liburan yang singkat dan harus segera mempersiapkan keberangkatan program PPAN yang hanya berjarak dua minggu dari libur lebaran.
Namun, ada yang kurang dari lebaran kali ini. Untuk pertama kalinya sejak 2008, pak YL harus melewati lebaran tanpa sahabat terbaiknya, Rizki, yang meninggal di akhir tahun 2015 lalu. Hal itu pula yang membuat makam Rizki menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi di lebaran kali ini, disamping makam ayah kandungnya sendiri yang juga meninggal tahun 2003 yang selalu dikunjungi Pak YL setiap lebaran.
Selain itu, lebaran idul fitri kali ini juga digunakan oleh Chalis untuk berkumpul dengan teman teman lama sejak di bangku SD. Meskipun hanya sebentar, namun cukup untuk bernostalgia ria mengenang masa-masa bangku sekolah dasar. Nah itu dia liburan lebaran ala Youth Leader kita readers. Gimana dengan kandidat yang lain ya ?

Gambar: Chalis dan sahabatnya almarhum Rizki.



Liburan ala Nata

Gambar: Kegiatan  lebaran Natalia

Libur lebaran kali ini dimanfaatkan oleh Natalia untuk melakukan kegiatan bersama temannya. Mengawali hari dengan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada kerabat sekitar, dihari pertama libur lebaran ini, gadis yang akrab disapa Nata ini menyusuri sungai martapura bersama teman semasa kecilnya dengan menaiki perahu, selain itu "jogging" menjadi pilihannya untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Hari kedua lebaran juga tidak kalah serunya, kali ini Nata bersama temannya berkeliling Banjarmasin dengan menggunakan sepeda, banyak hal-hal baru yang dilihatnya. Seperti Pemukiman warga dikampung sasirangan, bertemu ibu yang berjualan jajanan pasar, menyusuri jalan kecil yang tidak pernah dilalui dan menemukan pemandangan yang indah. Itu semua merupakan suatu pengalaman yang tak terlupakan. Gadis yang mempunyai hobi menari ini, menyebut bahwa ini adalah hal yang dilakukannya untuk melihat sisi lain kota Banjarmasin. 




Liburan Lebaran ala Fredy

A vacation is like love — anticipated with pleasure, experienced with discomfort, and remembered with nostalgia. ~Author unknown


Momentum libur lebaran menjadi pilihan bagi semua orang untuk mengunjungi tempat wisata. Ini juga yang dilakukan oleh dua orang teman (Roby dan Redi) dari Kabupaten Bengkulu Utara. Biasanya Roby bekerja sebagai ahli gizi di Rumah Sakit Charitas Arga Makmur.  Nah, liburan kali ini mereka memutuskan untuk berwisata ke Kota Pagaralam, Sumatera Selatan. Kota ini merupakan tempat kelahiran salah satu delegasi Indonesia Malaysia Youth Exchange Program 2016 yaitu Fredy Estofany.

Untuk sampai ke Kota Pagaralam, mereka menempuh perjalanan selama 7 - 8 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang dilalui cukup ekstrem meliputi garis pantai Provinsi Bengkulu hingga melewati tepi sungai dan perbukitan di dataran tinggi bukit barisan. Perjalanan yang terbilang jauh demi menikmati masa liburan di kota yang indah nan sejuk.

Namun lelah perjalanan hilang sirna ketika berada di Pagaralam. Bagi mereka, liburan kali ini sangat menyenangkan karena mereka berkesempatan menginap di rumah penduduk lokal. Menikmati pagi dengan secangkir kopi luwak khas Pagaralam. Menyambut siang dengan sajian perkebunan teh yang membentang. Lalu merasakan terik dan sejuk berpadu di kaki Gunung Dempo. Hingga mengakhiri perjalanan dengan seduhan teh dan perbincangan hangat di malam hari.

Ah, betapa indahnya liburan di Kota Pagaralam. 

0 komentar:

Posting Komentar