Lebaran ala Pipit


Kali ini mimin akan berbagi cerita tentang lebaran ala pipit. Sudah menjadi tradisi di keluarga Pipit kalau satu hari sebelum lebaran sudah disibukkan dengan masak ala lebaran. Yaitu masak ketupat,opor ayam,sambal goreng ati,dan setup(es buah).biasanya ada eyang Uti yang mengomando dalam acara masak besar ini. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya,semenjak eyang Uti telah beristirahat dengan damai acara memasak ini dikomando oleh budhe.memasak sekaligus bersenda gurau merupakan satu kesatuan untuk lebih intim lagi dengan keluarga.maklum semua keluarga berada diperantauan jadi waktu untuk bertemu dengan keluarga besar hanya sekali setahun,itupun pada saat lebaran. Walaupun eyangnya sudah tiada,tapi eyang selalu ada di hati Pipit dan keluarga semua.


Gambar: Makanan khas lebaran keluarga Pipit




Lebaran ala Gede Candra
Merayakan Hari Suci Umat Hindu: Tumpek Landep

Gambar: Alat-alat kedokteran yang diupacarai dalam upacara Tumpek Landep

Di saat umat muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri sebagai simbol kemenangan pasca melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan serta menikmati indahnya kebersamaan bersama keluarga sembari liburan panjang, Gede Candra beserta seluruh umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Tumpek Landep yang jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2016 lalu, atau hari Saniscara Kliwon Wuku Landep (menurut penanggalan kalender Bali). Pada hari Raya Tumpek Landep yang dirayakan setiap 210 hari ini, Gede Candra melakukan persembahyangan bersama keluarga guna mengucapkan puji syukur kepada Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang telah menganugerahkan kecerdasan dan ketajaman pikiran. Kata Landep memiliki makna tajam atau runcing, sehingga pada perayaan hari suci tersebut, Gede Candra mengupacarai benda-benda atau senjata yang memiliki sifat tajam, seperti keris dan pisau. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, perayaan Hari Tumpek Landep semakin berkembang. Tidak hanya senjata tajam, benda-benda yang memiliki yang manfaat positif yang memberikan kemudahan bagi aktivitas manusia sehari-hari, seperti mobil, sepeda motor, komputer, dan peralatan lain yang terbuat dari besi juga turut diupacarai.

Profesinya sebagai dokter keluarga, membuat Gede Candra tidak lupa mengungkapkan rasa puji syukurnya terhadap Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dengan mengupacarai alat-alat kedokteran yang selama ini banyak membantu pekerjaannya. Namun bagi Gede Candra, senjata yang paling utama dalam kehidupannya adalah pikiran karena pikiranlah yang mengendalikan segala perbuatan. Hal baik dan hal buruk bermula dari pikiran, sehingga melalui perayaan ini, Gede Candra berharap dapat senantiasa menajamkan pikiran melalui kecerdasan dan pengendalian pikiran.




Lebaran ala Yunny

Gambar: Yunny dan keluarganya

Layaknya moment lebaran pada umumnya, di hari nan fitri ini, Yunny tentu saja juga bersilaturahmi dengan teman, kerabat dan saudara, entah mengunjungi maupun dikunjungi. Sudah beberapa tahun ini, Yunny juga tidak melaksanakan tradisi mudik ke kampung halamannya di Halmahera Tengah sehingga ia  tetap merayakan lebaran di Kota Ternate, Maluku Utara.
Namun ada yang sedikit beda dengan moment lebarannya kali ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya ia menghabiskan hari ketiga lebaran dengan traveling atau mendaki gunung, kali ini Yunny terpaksa menunda rencananya untuk mendaki puncak gunung Maitara. Ya, si tomboy ini memang tengah sibuk mempersiapkan diri untuk program Pertukaran Pemuda Indonesia-Malaysia tahun 2016.
Bagaimanapun, Yunny tetap menikmati moment lebaran bersama keluarga dan sahabatnya kok, walaupun terasa agak garing. Hihi.




Libur Lebaran ala Ina

Gambar: Ina saat jalan-jalan lebaran di Waduk Jatigede

Lebaranku kali ini terasa sangat berbeda karena tahun ini akhirnya aku merasakan padatnya mudik dari ibu kota ke kampung halaman ku di Majalengka Jawa Barat. Jatah libur yang tidak panjang aku manfaatkan untuk lebih mengenal Kabupaten kelahiran ku dengan melihat proyek-proyek yang sedang di bangun di Majalengka dan sekitarnya. Pertama aku mengunjungi Waduk Jatigede yang berbatasan dengan Kabupaten ku. Waduk yang baru saja diresmikan presiden Joko Widodo ini sudah terisi setengahnya dan dimanfaatkan untuk PLTA. Di Majalengka juga sedang dibangun Bandara International Jawa Barat loh. Saat aku kunjungi, pembangunan sudah terlihat dari landasan yang sudah di bangun. Semoga proyek-proyek pemerintah ini segera selesai dan membawa manfaatnya untuk semua :)

Gambar: Ina mengunjungi bandara internasional di Jawa Barat yang masih dibangun

0 komentar:

Posting Komentar